TIMES PONTIANAK, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya keberadaan lulusan jurusan pengairan dan bidang ilmu hidrologi dalam menghadapi tantangan krisis air di Indonesia. Hal itu ia sampaikan dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025), yang disiarkan secara daring.

Prabowo meminta Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek), Brian Yuliarto, untuk meninjau kembali apakah kampus-kampus di Indonesia telah cukup mempelajari persoalan air secara komprehensif.

“Saya juga minta Menteri Dikti dan Sains coba dipelajari prodi-prodi di universitas-universitas kita, apakah cukup mempelajari masalah air ini,” kata Prabowo dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (24/10/2025).

Presiden menilai, pembelajaran mengenai air harus mencakup seluruh aspek mulai dari penanganan, pencarian, pengelolaan, hingga distribusi air agar air tidak menjadi sumber bencana, melainkan sumber produktivitas nasional.

“Air harus jadi sumber produktivitas, jangan menjadi sumber bencana,” tegas Prabowo.

Pentingnya Jurusan Pengairan untuk Ketahanan Nasional

Prabowo menyoroti kondisi di sejumlah daerah dataran rendah yang kerap mengalami banjir ketika musim hujan tiba. Ia menilai perlu ada antisipasi sistematis melalui pendidikan tinggi agar persoalan air dapat diatasi sejak hulu.

Dalam konteks ini, jurusan pengairan dan program studi terkait sumber daya air menjadi sangat relevan. Di Indonesia, beberapa jurusan di bidang teknik dan ilmu lingkungan telah lama berperan dalam mencetak ahli pengelolaan air.

Jurusan seperti Teknik Sipil dengan konsentrasi hidroteknik atau sumber daya air mengajarkan mahasiswa merancang dan membangun infrastruktur pengairan, seperti bendungan, saluran irigasi, sistem air bersih, drainase, hingga kanal pengendali banjir.

Selain itu, Teknik Lingkungan serta Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) juga berperan penting dalam perencanaan tata ruang dan pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan potensi bencana air dan pengelolaan sumber daya alam.

Bidang Geografi dan Geologi pun turut mempelajari hidrologi atau ilmu tentang pergerakan dan distribusi air di bumi. Sementara itu, jurusan yang secara langsung fokus pada pengairan memiliki cakupan yang lebih teknis, mulai dari irigasi, drainase, hingga pengendalian banjir terpadu.

Daftar Kampus dengan Jurusan Pengairan Terbaik di Indonesia

Berikut ini daftar beberapa perguruan tinggi negeri (PTN) yang menyediakan program studi di bidang pengairan dan sumber daya air, mulai dari jenjang D4 hingga S2:

1. Universitas Bangka Belitung (UBB) – Teknik Sumber Daya Air (S2)

2. Universitas Brawijaya (UB) – Teknik Pengairan (S1)

3. Institut Teknologi Bandung (ITB) – Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air (S1)

4. Institut Teknologi Bandung (ITB) – Pengelolaan Sumber Daya Air (S2)

5. Universitas Gadjah Mada (UGM) – Teknik Sumber Daya Air (S1)

6. Institut Teknologi Sumatera (ITERA) – Rekayasa Tata Kelola Air Terpadu (S1)

7. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) – Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Air (D4)

Selain itu, sejumlah kampus lain seperti Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Indonesia (UI), dan Universitas Hasanuddin (Unhas) juga memiliki jurusan yang berkaitan dengan Manajemen Sumber Daya Perairan atau Budidaya Perairan, yang berfokus pada pengelolaan air dari sisi ekonomi dan lingkungan.

Mendorong Generasi Ahli Pengelolaan Air

Melalui arahannya, Presiden Prabowo berharap ke depan Indonesia mampu mencetak lebih banyak ahli yang memahami kompleksitas air—baik dari sisi infrastruktur, kebijakan, maupun keberlanjutan lingkungan.

“Masalah air harus jadi perhatian serius. Kita perlu generasi yang bisa mengelola, bukan hanya menghadapi bencana,” ujar Prabowo.

Upaya memperkuat pendidikan di jurusan pengairan bukan hanya soal pembangunan infrastruktur, tetapi juga investasi jangka panjang bagi ketahanan air dan pangan nasional. Dengan demikian, lulusan dari bidang ini diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam menciptakan masa depan Indonesia yang berdaulat air dan bebas bencana.(*)