https://pontianak.times.co.id/
Kopi TIMES

Memburu Malam Seribu Bulan

Rabu, 03 April 2024 - 23:14
Memburu Malam Seribu Bulan M. Agus Muhtadi Bilhaq, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Pontianak

TIMES PONTIANAK, PONTIANAK – Malam Lailatul Qadar adalah satu dari sekian keistimewaan bulan Ramadan yang tidak mungkin dijumpai pada bulan-bulan lainnya. Dikatakan istimewa sebab Al-Quran menyebutkan kadar keutamaan Lailatul Qadar melebihi seribu bulan, sehingga nilai ibadah bagi muslim yang meraihnya lebih utama dari pada peribadatan yang dilakukan selama 83 tahun. Tak ayal, menggapai malam seribu bulan itu menjadi dambaan bagi setiap umat muslim.

Adanya malam Lailatul Qadar pada dasarnya merupakan nikmat "eksklusif" yang dianugerahkan Allah Swt kepada umat Nabi Muhammad saw. Merujuk pada hadis riwayat Imam Malik bin Anas dalam Muwaththa’, hal tersebut berkenaan dengan kekhawatiran Rasulullah saw terhadap umatnya, yang tidak mampu mencapai tingkat peribadatan sebagaimana umat terdahulu sebab rata-rata usia umat muslim relatif lebih singkat. Oleh sebab itu, Allah Swt menghadiahkan malam Lailatul Qadar secara khusus bagi umat Islam.

Mengingat keutamaannya yang teramat besar, umat muslim dianjurkan agar memperbanyak amal kebajikan serta meningkatkan intensitas ibadahnya dengan harapan meraih Lailatul Qadar. Mengutip Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Idrus, di antara amalan yang dianjurkan dalam menyambut malam Lailatul Qadar adalah menghidupkan malam harinya dengan ibadah seperti shalat tahajud, membaca Al-Quran, serta memperbanyak zikir dan berdo’a kepada-Nya dalam rangka memperkaya keimanan dan ketakwaan.

Hal tersebut sejalan dengan hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra “Barangsiapa yang menghidupkan malam lailatul qadar atas dasar iman dan mengharap rida (dari Allah), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni” (HR. Bukhari). Dalam riwayat lain juga disebutkan suatu ketika Aisyah ra bertanya kepada Rasulullah saw. “Sekiranya aku mendapati Lailatul Qadar, apa yang harus aku ucapkan?” Rasulullah kemudian menjawab, “Ucapkanlah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni” (HR. Ibn Majah).

Meski demikian, waktu berlangsungnya Lailatul Qadar rupanya dirahasiakan oleh Allah Swt. Tidak ada yang tahu pasti kapan atau pada hari ke berapa di bulan Ramadan Lailatul Qadar terjadi. Rasulullah saw. sendiri sekedar memberikan perkiraan bahwa Lailatul Qadar terjadi pada hari-hari ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Hanya saja, berdasarkan keterangan sahabat Ubai bin Ka’b, Rasulullah saw. memang secara khusus menganjurkan agar menghidupkan malam ke 27 Ramadan, karenanya mayoritas ulama meyakini bahwa Lailatul Qadar jatuh pada waktu tersebut.

Dalam hal ini, ihwal kerahasiaan waktu terjadinya lailatul qadar menurut para ulama memang memiliki hikmahnya tersendiri. Salah satu pendapat menyebutkan bahwa dirahasiakannya malam seribu bulan tersebut ditujukan agar umat muslim mengagungkan seluruh malam-malam bulan Ramadan tanpa terkecuali. Mengisi malam-malam Ramadan dengan kesungguhan ibadah yang didasari oleh keimanan dan ketakwaan sehingga waktu datangnya Lailatul Qadar pun tidak terlewatkan.

Dengan demikian, sudah sepatutnya umat muslim mensyukuri ‘pemberian’ yang Allah Swt khususkan baginya. Memburu malam Lailatul Qadar dengan cara memaksimalkan kesempatan yang telah diberikan, bersungguh-sungguh dalam ibadah, khususnya memasuki minggu terakhir di bulan Ramadan ini, menjadi cara terbaik bagi kita berterima kasih kepada-Allah Swt. Semoga kita termasuk orang-orang yang memperoleh keutamaan malam seribu bulan.

***

*) Oleh: M. Agus Muhtadi Bilhaq, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Pontianak

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi TIMES Indonesia.

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

*) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Pewarta : Hainorrahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Pontianak just now

Welcome to TIMES Pontianak

TIMES Pontianak is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.