https://pontianak.times.co.id/
Berita

7 Kesalahan Minum Kopi yang Berbahaya bagi Kesehatan Usus dan Hati

Jumat, 14 November 2025 - 02:36
7 Kesalahan Minum Kopi yang Berbahaya bagi Kesehatan Usus dan Hati Es Kopi Susu Gula Aren

TIMES PONTIANAK, JAKARTA – Kopi telah menjadi bagian dari rutinitas harian banyak orang di seluruh dunia. Dari hasil survei National Coffee Association 2024, tercatat lebih dari 65 persen masyarakat dewasa di dunia mengonsumsi setidaknya satu cangkir kopi setiap hari. Namun, tak banyak yang sadar bahwa cara dan waktu minum kopi bisa berpengaruh langsung terhadap kesehatan usus dan hati.

Menurut dr. Sautabh Sethi, ahli gastroenterologi asal California yang menempuh pendidikan di AIIMS, Harvard, dan Stanford University, ada tujuh kesalahan umum dalam kebiasaan minum kopi yang berpotensi menimbulkan gangguan pada sistem pencernaan dan metabolisme hati.

1. Minum Kopi Saat Perut Kosong

Data klinis menunjukkan, konsumsi kopi dalam keadaan perut kosong dapat meningkatkan produksi asam lambung secara signifikan. Dr. Sethi menjelaskan, “Kebiasaan ini dapat memicu mual, nyeri ulu hati, bahkan gastritis jika dilakukan berulang kali.”

Dalam konteks kesehatan usus, kondisi ini memicu ketidakseimbangan mikrobioma yang berperan penting dalam sistem imun tubuh.

2. Menambahkan Gula, Krimer, dan Sirup

Kopi modern yang diberi tambahan sirup atau krimer umumnya mengandung 30–50 gram gula per sajian, setara dengan lebih dari 120 kalori tambahan.
“Kalori tersembunyi ini berkontribusi pada penyakit hati berlemak non-alkoholik (NAFLD) dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2,” jelas Dr. Sethi.

3. Mengonsumsi Lebih dari Empat Cangkir per Hari

Kadar kafein di atas 400 miligram per hari (sekitar empat cangkir kopi) dapat menyebabkan peningkatan kadar kortisol, hormon stres yang memicu iritasi usus, palpitasi, dan kecemasan.
Penelitian oleh Mayo Clinic juga menunjukkan konsumsi kafein berlebih berdampak pada gangguan penyerapan magnesium yang penting bagi fungsi hati.

4. Minum Kopi Larut Malam

Separuh kafein yang masuk ke tubuh membutuhkan waktu 5–6 jam untuk dikeluarkan. “Secangkir kopi di malam hari dapat menghambat produksi melatonin, hormon tidur, yang berdampak pada terganggunya proses regenerasi hati,” ujar Dr. Sethi.

5. Menggunakan Pemanis Buatan

Meskipun sering diklaim “nol kalori”, pemanis buatan seperti sukralosa dan aspartam justru bisa mengubah komposisi mikrobioma usus. Efek jangka panjangnya adalah gangguan metabolisme, termasuk resistensi insulin dan inflamasi pada dinding usus.

6. Mengandalkan Kopi untuk Menutupi Rasa Lelah

Alih-alih menjadi solusi, kafein yang dikonsumsi saat tubuh kekurangan tidur hanya memperparah kelelahan kronis. “Kebiasaan ini menciptakan feedback loop negatif yang memperburuk stres usus dan menurunkan performa kognitif,” terang Dr. Sethi.

7. Salah Pilih Jenis Sangrai

Banyak orang mengira light roasted coffee lebih aman bagi lambung. Namun, penelitian menunjukkan sebaliknya. “Kopi panggang gelap justru memiliki kadar asam lebih rendah dan lebih mudah ditoleransi oleh penderita GERD,” tambah Dr. Sethi.

Dalam analisis kebiasaan konsumsi kopi global, lebih dari 40 persen responden mengaku sering meminum kopi di waktu yang salah atau dengan tambahan tidak sehat.
Untuk menjaga kesehatan usus dan hati, para ahli merekomendasikan konsumsi kopi maksimal dua hingga tiga cangkir per hari, tanpa tambahan gula, dan sebaiknya tidak dikonsumsi setelah pukul 17.00. (*)

Pewarta : Imadudin Muhammad
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Pontianak just now

Welcome to TIMES Pontianak

TIMES Pontianak is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.