https://pontianak.times.co.id/
Pendidikan

Efisiensi BigData, LPTNU Kabupaten Malang Kenalkan Teknologi Blockchain dari Dubai

Minggu, 13 Juli 2025 - 19:00
Efisiensi BigData, LPTNU Kabupaten Malang Kenalkan Teknologi Blockchain dari Dubai Sosialisasi Blockchain diberikan langsung dari Dubai Blockchain Center oleh Dr Agustino Wibisono, yang difasilitasi LPTNU Kabupaten Malang di kampus Universitas Kepanjen (Foto: Amin/TIMES Indonesia)

TIMES PONTIANAK, MALANG – Teknologi digital penunjang dengan fasilitas penyimpanan lebih andal untuk bigdata dikenalkan pihak Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Kabupaten Malang

Teknologi digital tersebut adalah Blockchain, yang sebelumnya sudah diterapkan di Dubai, Uni Emirat Arab. Sosialisasi diberikan langsung oleh pakar dari Dubai Blockchain Center, Dr. Agustino Wibisono. 

Ketua LPTNU Kabupaten Malang, Muh A Zamzami menyebut teknologi Blockchain diberikan dengan tujuan agar perguruan tinggi di lingkup NU bisa mengetahui perbedaan, juga mendapatkan keuntungan dengan pemanfaatan Blockchain dibanding server lain yang digunakan sebelumnya. 

"Memang untuk penggunan blockchain pilot projectnya itu PTNU karena pada aspek akademis ini sangat penting sekali untuk penyimpanan dan keamanan data. Sebetulnya, harapan itu memang tidak hanya PTNU," terang A. Zamzami, di sela sosialisasi teknologi blockchain di kampus Universitas Kepanjen kemarin. 

Dikatakan, dengan menerapkan server blockchain, kampus tentu diuntungkan dari sisi efisiensi dana. Penyimpanan data dalam server, tentu per tahun data semakin banyak, karena jumlah dan lulusan mahasiswa juga semakin bertambah. 

Tidak hanya KHS nilai dan sebagainya, banyak sekali data-data yang memang kampus itu membutuhkan fasilitas server sangat besar.

"Dan nggak mungkin kita kalau terus menambah, karena tentu akan juga biayanya bertambah.  Tapi melalui blockchain tidak demikian. Data akan tersimpan selamanya dan yang punya akses itu kita (user) sendiri," jelasnya. 

gustino-Wibisono.jpgKetua LPTNU Kabupaten Malang, Muh. A Zamzami. (Foto: Amin/TIMES Indonesia) 

Ketika nanti disambut respon baik, kata Zamzami, pihaknya akan mencoba memberikan training secara masif. Karena untuk berpindah dari server lama ke blockchain, tentunya ini membutuhkan pembimbingan. 

Ia berharap tidak hanya LPTNU di Kabupaten Malang, karena mungkin nanti rencananya akan ke disiarkan melalui LPTNU Jawa Timur. 

"Nantinya juga ke seluruh PTNU Jawa Timur. Ketika semua nanti sudah tahu bagaimana benefitnya dari permanfaatan dari teknologi blockchain ini," imbuh akademisi UNIRA Malang ini. 

"insya Allah kampus-kampus yang berkenan akan di training, untuk mengirimkan tim IT di masing-masing kampus. Untuk benar-benar bagaimana mengelola data supaya efektif, efisien, aman, dan juga ekonomis," imbuhnya. 

Ia juga menyinggung polemik ijazah palsu yang sedang ramai diperbincangkan publik. Dengan blockchain, menurutnya nanti tidak ada orang lain yang bisa meng-copy-paste. Kecuali orang yang punya akses atas data tersebut.  Secara infrastruktur, kata Zamzami, juga tidak terlalu mahal karena nanti hanya pada investasi awalnya. 

"Itu men-training tadi. Setelah itu sudah. Setelah tiap lembaga sudah bisa, mereka akan bergerak sendiri mengembangkan blockchain-nya masing-masing. Jadi nggak perlu nambah uang lagi untuk nambah server, kuota. Ya, lebih efektif dan efisien," pungkasnya. 

Sementara itu, Rektor Universitas Kepanjen, Tri Nurhudi Sasono menyampaikan, sangat menyampaikan positif rencana pemanfaatan blockchain untuk institusi pendidikan tinggi. 

Sebagai kampus yang awalnya Sekolah Perawatan Kesehatan yang berdiri sejak 1985, tentu Universitas Kepanjen membutuhkan server optimal untuk semua data yang dimiliki.

"Harapannya kalau ada media blockchain di sini, Saya rasa bisa membantu dan mempermudah. Nanti ketika ada rumah sakit-rumah sakit pengguna lulusan, ketika minta verifikasi ijazah atau klarifikasi lulusan, dengan blockchain langsung ready," jelasnya. 

Selain itu, lanjutnya, bisa membangun data portfolio mahasiswa selama studi. 

"Jadi ketika mahasiswa ini studi di Universitas Kepanjen selama 4 tahun, kompetensi apa saja yang didapatkan bisa disimpan di blockchain. Entah itu akademik, enggak hanya hasil studinya, tapi juga data-data non-akademiknya," demikian Tri Nurhudi. (*)

Pewarta : Khoirul Amin
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Pontianak just now

Welcome to TIMES Pontianak

TIMES Pontianak is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.