TIMES PONTIANAK, SURABAYA – Menjelang sore, cahaya matahari yang mulai condong menghidupkan kehangatan di sela-sela pepohonan perdu sudut Kota Surabaya. Terdengar suara riuh anak-anak yang di balik ayunan dan perosotan.
Tawa mereka bersahutan dengan obrolan para orang tua yang duduk bercengkerama dengan orang tua lainnya. Terasa sekali, taman ini milik keluarga. Dari remaja, keluarga muda, keluarga anak dua, sampai lansia, terlihat asyik bermain sembari menunggu senja.
Lain halnya dengan Graha Natura Park, begitu melangkah masuk, mata disuguhkan hamparan ruang hijau luas dengan danau yang dipenuhi angsa berenang. Rasanya damai, cocok digunakan piknik keluarga atau teman sembari melihat matahari tenggelam atau sekadar melamun di tepi air.
Jika Taman Prestasi adalah tanda koma dalam kehidupan kota yang sibuk, maka Graha Natura terasa seperti titik, tempat di mana hiruk pikuk Surabaya seakan berhenti sejenak.
Keberadaan taman kota tentu penting untuk kota keberlanjutan yang fokus pada kualitas hidup masyarakat. Karena, menjadi faktor penting untuk membuat suatu wilayah layak huni, menyenangkan dan menarik bagi penduduk kota.
Dilansir dari Antara, DLH Surabaya tengah melakukan revitalisasi taman dan jalur hijau karena banyak pohon tua dan beberapa fasilitas sudah usang. Mereka memperbanyak tanaman pendek berwarni-warni, dan dihiasi lampu agar tetap cantik di malam hari. Upaya ini tentu untuk mendukung ruang terbuka hijau yang dapat dijangkau publik secara luas dan digunakan secara nyaman.
Taman prestasi dan graha natura park adalah contoh RTH yang direvitalisasi DLH dengan ciri khas masing-masing, berikut ulasannya.
Taman Prestasi
Berlokasi di Jl. Ketabang Kali No.6, di area Kecamatan Genteng, taman ini dibuka untuk umum pada tahun 1995 oleh Ibu Marie Basofi Sudirman, istri dari Walikota Surabaya periode itu, taman ini telah menjadi ruang publik yang asri dan sejuk untuk semua kalangan.
Uniknya, nama Taman Prestasi diambil karena adanya replika beberapa penghargaan yang pernah diraih oleh kota Surabaya. Seperti Wahana Tata Nugraha dan Adipura Kota Raya Terbersih di tahun 1992.
Memiliki sejumlah fasilitas yang lengkap mulai dari wahana bermain, toliet, mushola, spot foto, bangku taman, sentra wisata kuliner, dan wisata perahu kalimas, menjadikan taman ini primadona warga Surabaya.
Seperti yang diutarakan Ninik, ibu 30 tahun ini lebih memilih mengajak kedua buah hatinya untuk menghabiskan waktu di Taman Prestasi.
"Karena di sini gratis mbak, cuma bayar parkir aja, banyak tempat bermainnya lagi. Jadi sering tiap sore saya ngajak anak saya main kesini," ujarnya disela menemani sang anak bermain, Sabtu (16/8/2025).
Berbeda dengan Hartoni (35), yang sedari awal ingin mencoba wahana Kalimas bersama anak istri. "Pengen nyoba perahunya, sengaja ngajak anak istri biar tambah happy. Terus banyak perosotan, jadi anak nggak bosen nunggu antrian (wahana kalimas)," katanya.
Untuk mengakses Taman Prestasi pun cukup mudah, jika pengunjung membawa kendaraan pribadi hanyak dikenakan tarif parkir saja tanpa biaya masuk, alias gratis.
Taman ini buka setiap hari, dari jam 08.00 sampai 12.00 WIB di pagi hari, dan buka lagi dari jam 16.00 sampai 21.00 WIB di malam hari. Berada di pusat kota, menjadikannya salah satu destinasi yang wajib dikunjungi setelah bertandang dari Alun-Alun.
Graha Natura Park
Suasana sore si Graha Natura Park. (FOTO: Luluk Listiani-MG/TIMES Indonesia)
Sebenarnya, taman ini bukanlah tempat wisata, melainkan fasilitas dari Perumahan Graha Natura. Namun, tidak ada larangan bagi masyarakat umum, selain penghuni setempat, untuk datang ke sini.
Berbeda dengan Taman Prestasi yang didominasi wahana bermain anak, Graha Natura Park lebih menonjolkan lahan hijau yang luas dengan pepohonan rindang nan asri, beraroma rumput yang segar. Sehingga, cocok dijadikan tempat piknik, tempat nyore atau sekadar melamun menikmati senja tenggelam di sebalik danau.
Taman ini menyediakan sejumlah fasillitas untuk umum. Di antaranya area parkir yang bisa menampung banyak kendaraan, tempat cuci tangan, tempat sampah, bangku, dermaga, hingga jogging track. Di dekat taman juga ada kafe Rustic Market by The Lake yang bisa dikunjungi untuk mengisi perut.
Tegar (21) seorang mahasiswa membagikan pengalamannya saat berkunjung ke Graha Natura Park. Menurutnya, tempatnya tenang sehingga nyaman dibuat healing.
"tempatnya itu tenang nyaman buat healing tipis-tipis, terus disana juga ada coffeshop nya jadi cocok banget buat pecinta kopi sambil liat view taman, ada angsa juga di danau. Yang terpenting tempatnya ga berisik dan damai banget, cocok buat kaum introvert," ujarnya sembari tersenyum.
Berlokasi di Jl. Graha Natura, Lontar, Kecamatan Sambikerep, tempat ini lumayan jauh diakses dari pusat kota, memakan sekitar 43 menit perjalanan. Namun, dengan suasana damai yang ditawarkan tentu sangat worth it.
Sayangnya, jam operasional Graha Natura Park tak sepanjang Taman Prestasi, hanya tujuh jam saja, dimulai pada 06.00-10.00 WIB dan 15.00-18.00 WIB. Sehingga, waktu terbaik mengunjungi Graha Natura Park adalah di sore hari.
Pada akhirnya, setiap taman memiliki wajahnya sendiri. Taman prestasi tampil sebagai ruang kebersamaan, penuh riuh tawa anak-anak yang hangat untuk family time.
Sementara itu, Graha Natura Park menawarkan nuansa sebaliknya. Suasana damai yang tenang, cocok bagi mereka yang ingin tenggelam dalam pikirannya bebarengan dan Sang Surya.
Namun, apapun tujuan berkunjung ada satu hal yang sama, yakni wajib menjaga kebersihan dan keasrian taman. Sebab, taman kota adalah ruang hijau gratis yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan warganya, dan hanya akan tetap indah jika kita semua merawatnya bersama. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Sensasi Beda Taman Prestasi vs Graha Natura Park, Dua Pilihan Habiskan Sore di Surabaya
Pewarta | : Siti Nur Faizah |
Editor | : Ronny Wicaksono |